Kamis, 13 Agustus 2009

Ingin Internet Membuat ”Sukses Penghasilan Tambahan” Anda?

Temukan pengalaman dan rahasia sukses bisnis internet
Click disini www.formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi

ACTION dan Penggunaan ALAT sebagai Kunci SUKSES dalam Bisnis

Sebagaimana sudah saya coba bahas pada artikel Kunci Sukses pada http://ken-sukses.blogspot.com/2009/08/kunci-sukses-dalam-bisnis.html yang lalu, jelas bahwa ACTION dan Penggunaan Alat merupakan dua hal yang dapat mengantarkan kita pada ”Kesuksesan dalam Bisnis”. Berdasarkan pengalaman yang ada (dan tidak mengecilkan arti kunci-kunci lainnya), berikut ini akan saya coba ulas lebih dalam khusus tentang kedua hal tersebut di atas. Semoga ulasan pada blog ini akan bermanfaat bagi kita semua.

a. ACTION sebagai salah satu Kunci SUKSES
Banyak orang berpikir bahwa bila dia sudah punya cita-cita/impian yang luhur dan bagus dalam bisnis itu sudah cukup. Padahal dalam mengejar kesuksesan bisnis, itu belum lah cukup, melainkan bisnis kita yang ada perlu dijalankan dengan tekun dan terus-menerus tanpa henti, sampai tercapai apa yang kita impikan. Setelah suatu impian kita tercapai, hendaknya bisnis kita tidak berhenti sampai disitu saja, melainkan terus lah jalankan untuk mengejar impian kita berikutnya. Terlebih lagi bila cita-cita yang kita impikan Itu memang belum tercapai atau belum berhasil, maka kita perlu jalankan bisnis kita lebih giat lagi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam menjalankan bisnis seringkali kita mengalami kelelahan bahkan kegagalan. Namun jika kita ingin sukses, kita tidak boleh berhenti dalam kondisi lelah atau gagal sekalipun, melainkan kita harus terus bangun dan bangkit kembali. Lakukan lagi bisnis kita dengan lebih giat lagi. Kita tidak boleh terlena dalam kegagalan. Tumbuhkan kembali semangat pada diri kita, lihat lagi impian yang telah kita buat dalam ”Buku Impian”.

Selain itu, untuk menyemangati diri kita perlu lakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Coba ingat-ingat lagi apa saja keberhasilan dan kesuksesan yang pernah kita raih sebelumnya.
Dengan melakukan itu maka akan tergambar dalam benak kita bahwa kita pernah sukses sebelumnya. Ini akan membangkitkan kembali semangat kita dalam bisnis. Perlu juga disadari bahwa untuk mencapai suatu sukses pasti kita akan mengalami keletihan atau kegagalan. Terlebih lagi perlu kita yakini bahwa tidak akan pernah ada SUKSES yang tidak mengalami gagal, karena antara sukses dan gagal dapat diibaratkan dua sisi mata uang yang sebenarnya adalah satu dan tidak bisa dipisahkan; dimana sukses dan gagal adalah bergandengan. Yang penting di sini, jangan fokus pada kegagalan tetapi fokuskan lah perhatian kita pada keberhasilan yang akan kita raih setelah itu.
Lakukan lagi bisnis kita. Anggap saja kegagalan kita itu sebagai kaca spion di sepeda motor atau mobil kita, yang boleh kita tengok sekali-sekali. Bangkit lah kembali untuk menyongsong kesuksesan yang akan kita raih. Dengan kata lain bawa lah alam pikiran kita ke arah positif. Untuk sukses pasti mengalami gagal dan gagal adalah bagian dari kesuksesan yang akan kita raih.

2. Dengarkan lagu-lagu berirama kesuksesan dan ikuti seminar yang bertajuk kiat dan kunci sukses
Dengan melakukan itu maka akan menumbuhkan kembali semangat pada diri kita untuk bangkit kembali dalam bisnis yang kita jalani.
Melalui lagu-lagu berirama positif akan menyemangati diri kita, terlebih dengan mengikuti seminar sukses, kita akan mendapat masukan dari pembicara atau peserta seminar lain bahwa dia sukses namun pasti pernah juga mengalami gagal. Di sana juga kita akan tahu bahwa jangan-jangan kegagalan yang kita alami saat ini belum seberapa dibandingkan kegagalan yang pernah dialami pembicara seminar atau peserta lain yang sukses. Hal itu akan menjadi pengobat bagi kesuksesan kita ke depan.

3. Baca dan pelajari otobiografi orang-orang sukses, serta bergaul lah selalu dengan orang-orang sukses.
Di saat bisnis kita sedang lesu atau kita sendiri sedang mengalami kegagalan, disamping hal-hal tersebut di atas, ada baiknya jika kita baca-baca dan pelajari otobiografi dan kisah orang-orang sukses. Kita bisa pilih siapa yang kita kagumi dan kita anggap berhasil, lalu pelajari kisah suksesnya. Misalkan kisah sukses penemuan/penciptaan listrik oleh Thomas Alpha Edison. Dengan demikian akan membawa kita untuk bertindak dengan semangat menjalankan bisnis kita, guna menyongsong kesuksesan yang kita impikan.
Di samping itu, dalam menjalankan bisnis, selalu lah bergaul dan berkonsultasi dengan orang yang kita percaya dan juga dia adalah orang-orang yang sukses. Ada pepatah yang mengatakan ”Jika kita ingin pintar, bergaul lah dengan orang-orang pintar, jika kita ingin kaya maka bergaul lah dengan orang-orang kaya, dan jika kita ingin sukses maka bergaul lah dengan orang-orang sukses. Dengan demikian maka kita akan mampu mawas diri dan memetik hikmah bahwa orang-orang yang sukses tersebut adalah orang-orang yang giat, rajin, berpikir positif, dan pantang menyerah dalam mengejar kesuksesannya.

4. Susun dan rancang lagi rencana kerja bisnis kita dengan lebih teliti lagi.
Setelah beberapa hal tersebut di atas kita lakukan, kini tiba lah saatnya bagi kita untuk menyusun dan merancang ulang rencana kerja bisnis kita dengan lebih teliti lagi. Lalu dengan semangat baru itu kita jalankan bisnis dengan lebih giat lagi.


b. Penggunaan Alat sebagai salah satu Kunci SUKSES
Dalam menjalankan bisnis, guna menyongsong kesuksesan yang kita impikan, kerja keras dalam membangun bisnis sebagaimana diuraikan pada butir a di atas belumlah cukup, perlu juga dilakukan hal-hal berikut ini disertai dengan penggunaan metode dan alat-alat yang tepat (itulah yang disebut dengan kerjakan bisnis secara cermat/smart), yaitu:

1. Lakukan prospecting dan tambah terus daftar nama kenalan.
Yang dimaksud di sini adalah selalu lah lakukan untuk terus berkenalan dengan orang lain. Di mana pun kita berada, selalu lah untuk berusaha menambah kenalan dan kenalan baru.
Banyak cara dan alat yang bisa kita gunakan. Salah satu caranya adalah ikuti lah kegiatan-kegiatan atau ikut lah dalam perkumpulan-perkumpulan (club/kelompok) yang kita sukai. Dengan demikian kita akan mendapatkan tambahan daftar nama kenalan-kenalan baru. Atau pada saat kita bertemu dengan seseorang, dimana pun dan dalam kondisi apa pun usahakan untuk saling berkenalan, misalnya mulai lah dengan ramah kita menyapa yang bersangkutan, lalu kenalan, dan bisa dilanjutkan dengan saling bertukar kartu nama atau dengan sopan meminta alamat dan nomor telepon atau nomor handpone serta e-mail address kenalan baru kita tersebut. Begitu juga bila kita senang dengan facebook, perbanyak lah kenalan (add friend). Dengan demikian kita akan mendapatkan banyak tambahan nama kenalan-kenalan baru.

2. Selalu lakukan pendekatan (approach) terhadap kenalan kita.
Terhadap kenalan-kenalan baru kita tersebut di atas selalu lah lakukan pendekatan, baik just to say hello atau pun berkomunikasi/ menanyankan sesuatu, misalnya dengan secarik surat atau sms atau telepon atau chatting untuk menanyakan kabar pekerjaan/usaha yang bersangkutan atau kabar keluarganya dsb. Banyak hal yang bisa kita kemukakan dalam usaha selalu mengingatkan kembali bahwa kita pernah berkenalan dengannya. Kebanyakan kita sering lupa untuk menyapa kembali kenalan-kenalan baru kita itu, sehingga setelah sekian lama dia juga akan menjadi lupa juga terhadap kita. Bila kita ingin sukses dalam menjalankan bisnis, sebaiknya hal itu kita hindari. Usahakan untuk selalu melakukan pendekatan dengan orang-orang yang pernah kita kenal.
Dengan demikian kita prospek kita akan selalu bertambah.

3. Promosikan dan presentasikan produk dari bisnis kita.
Produk (baik berupa produk atau jasa atau artikel/tulisan) yang ada dalam bisnis kita perlu sesering mungkin dipromosikan dan presentasikan/didemonstrasikan. Karena melalui promosi/presentasi/ demonstrasi itu lah produk kita bisa dikenal.
Banyak cara dan media yang bisa kita gunakan dalam mempromosikan produk yang ada dalam bisnis kita. Bisa dilakukan dengan cara penyebaran proposal bisnis, brosur, atau secara personal selling kepada kenalan-kenalan kita tersebut di atas, atau dengan cara pasang iklan (baik di TV, koran, majalah, atau via telepon/sms, atau melalui internet/e-mail address).
Yang perlu diingat, bagi kita yang menjalankan bisnis secara personal selling ada patokan (formula) yang perlu kita cermati bahwa dari 100 orang yang kita tawari, ada kecenderungan yang benar-benar mau menerima/membeli produk dari kita atau join dalam bisnis kita hanya sekitar 3-5 orang. Misalkan dalam menjalankan bisnis, kita sebarkan e-mail/sms ke 100 orang, maka prospek yang benar-benar mau membeli/join dengan kita banyaknya hanya sekitar 3 sampai 5 orang saja. Itu pun kita harus sudah bersyukurpresentasii promosi/presentasi.i.demonstrasi itu lah produk kita bisa dikenal. Banyak cara dan media yang bisa kita gunakan dal, karena dengan demikian mengidentifikasikan bahwa bisnis kita sudah jalan.
Dengan formula di atas menunjukkan kepada kita untuk tidak cepat kecewa bila dalam penawaran kepada hanya beberapa orang saja, kita belum mendapatkan orang yang mau membeli produk kita/belum join dengan bisnis kita. Anggap saja kita belum menemukan orang yang tepat. Lakukan terus, promosikan/presentasikan lagi produk/bisnis kita kepada orang lain yang lebih banyak lagi, sampai kita dapatkan orang yang benar-benar mau membeli/join dengan kita.
Ini lah salah satu bentuk ujian ketangguhan kita dalam menjalankan bisnis, semakin banyak orang yang menolak seharusnya kita lebih tertantang dan lebih giat lagi untuk terus dan terus menjalankan bisnis sampai tercapai apa yang kita inginkan. Untuk itu, dalam menjalankan bisnis perlu ditetapkan prioritas prospek yang akan ditawari, serta perlu diset target pencapaian yang akan kita raih (baik target per triwulan, atau per bulan, bahkan target harian).
Dengan adanya urut prioritas prospek dan adanya target pencapaian tersebut akan membuat kita dapat menghitung tingkat kesuksesan bisnis kita. Lakukan terus hal tersebut secara berkesinambungan, yang lama-kelamaan akan menjadikan kita terbiasa menghadapi situasi seperti itu, dan yakin lah akhirnya akan mengasah felling/insting bisnis kita.

4. Atasi keberatan dan penolakan (Handling Objection)
Dari sekian banyak orang yang kita tawari produk/bisnis kita, biasanya akan ada sekian banyak juga dari mereka yang mengajukan pertanyaan/ keberatan atas promosi/presentasi/demonstrasi yang kita lakukan. Pertanyaan/keberatan mereka itu juga bermacam-macam, ada yang mengarah ke penjelasan detail tentang produk/bisnis kita, ada yang mencemooh, ada juga yang membanding-bandingkan produk/bisnis kita dengan pesaing kita, dsb.
Proses ini kalau mau dikatakan berat, memang cukup berat. Terlebih lagi bila yang menolak/mencemooh kita tersebut adalah teman kita sendiri. Tapi, untuk menyongsong kesuksesan kita dalam bisnis, proses ini perlu kita lalui. Ini lah proses pendewasaan kita untuk sukses mencapai impian yang kita inginkan. Ada yang mengatakan bahwa sukses sering kali datang pada mereka yang berani bertindak, dan jarang menghampiri penakut dan pecundang yang tidak berani mengambil konsekuensi. Untuk itu, bagi kita yang kuat keiinginan untuk sukses perlu mengambil konsekuensi tersebut. Tanggapi dan jelaskan dengan tenang dan bijaksana atas pertanyaan/keberatan prospek kita tersebut. Ingat, jangan sekali-kali berdebat dengan prospek/audiens. Dapat juga dalam menanggapi pertanyaan/keberatan prospek tersebut kita gunakan kata-kata majik (magic words), seperti kata-kata : ”saya sependapat dengan Bapak/Ibu/Anda”, untuk menyamakan serta mensepadankan persepsi dan alam pikir audiens dengan alam pikir kita.
Sebaliknya, bila dari presentasi/demonstrasi kita itu tidak ada tanggapan sama sekali dari prospek/audiens, maka kita lah yang harus aktif dengan mengajukan beberapa pertanyaan ringan kepada para prospek/audiens. Lakukan terus sampai ada kejelasan tanggapan dari para prospek/ audiens kita tersebut. Jangan lupa atas pertanyaan/keberatan/tanggapan para prospek/audiens itu perlu kita buat catatan, untuk nantinya kita jadikan bahan evaluasi bisnis kita.
Yakin lah bahwa dari sekian banyak prospek kita itu mereka akhirnya akan terbagi ke dalam 3 (tiga) kelompok besar, yaitu : 1) ada yang jelas menolak (termasuk yang tidak mempedulikan), 2) ada yang ragu-ragu (masih pikir-pikir), dan 3) ada yang benar-benar ”ya” mau join/menerima/membeli. Kelompok 1) dan 2) ini biasanya yang akan paling banyak kita temui.
Terhadap kelompok yang menolak, perlu kita mintai dari mereka referensi alamat/telepon/e-mail address teman-teman/saudara/kenalannya yang memungkinkan untuk bisa kita jadikan prospek di masa mendatang. Bagi kelompok yang jelas-jelas menyatakan ”ya” segera lah lakukan closing, sebagaimana yang akan diuraikan pada butir 5 berikut ini. Sedangkan bagi kelompok yang ragu-ragu (masih pikir-pikir) lakukan proses, sebagaimana yang akan diuraikan pada butir 6 di bawah ini.

5. Lakukan penutup (Closing)
Dari sekian tahapan proses di atas, sampai lah kita pada proses closing. Pada proses ini lupa untuk mencatat pada form order/transaksi dari audiens. Tekankan bahwa ini adalah saat yang tepat bagi para pemesan/pembeli untuk bertransaksi/join, yang dikaitkan dengan adanya berbagai keuntungan/batasan diskon/bonus-bonus bagi yang segera membeli/ memesan/memutuskan untuk join saat itu. Segera lah penuhi pesanan/pembelian/pendaftaran tersebut.

6. Lakukan tindak-lanjut (Follow-Up)
Bagi kelompok yang ragu-ragu (masih pikir-pikir) jangan lupa untuk dilakukan tindak-lanjut (follow-up) berupa kunjungan atau diskusi detail pada kesempatan berikutnya. Untuk persiapan agar bisa terjadinya follow-up dengan baik, maka sebelum berpisah dengan prospek (saat presentasi/demonstrasi tadi) sebaiknya segera tawarkan waktu untuk kita bertemu kembali atau kontak kembali dengan prospek-prospek tersebut secara satu persatu. Apabila follow-up tersebut dapat dilakukan dengan baik, maka masih akan terbuka peluang bagi kita untuik mendapatkan prospek yang berubah pikiran dari ragu-ragu menjadi “ya” membeli/ memesan/memutuskan untuk join dengan bisnis kita atau seminimal mungkin kita bias mendapatkan referensi alamat/telepon/e-mail address teman-teman/saudara/kenalan mereka yang memungkinkan untuk bisa kita jadikan prospek di masa mendatang. Ini lah salah satu keunggulan dari adanya follow-up. Oleh sebab itu, lakukan follow-up dengan pendekatan yang lebih baik dan lebih intens demi kesuksesan bisnis kita.

Selamat melakukan ACTION dan Semoga SUKSES.

Kanaidi, SE., M.Si (Pebisnis, Trainer dan Dosen Management Marketing, Penulis dan Peneliti)

Oleh : Kanaidi, SE., M.Si
Jln. Sariasih No.54 Bandung 40151
Telp. 022-2009570 HP 0812 2353 284
e-mail : kana_ati@yahoo.com

Butuh Artikel/Jurnal Lainnya?, click disini: